Minggu, 10 Januari 2010
MISTERI (2)
¤¤¤ Masa kecil ku & adik2ku adalah masa bermain. Masa dimana kami benar2 puas berekspresi dlm kreatifitas sederhana otak anak2 kami. Memancing, berenang sampai mata merah, naik sepeda sampai pegal,ato naik pohon,masuk2 semak belukar dllnya. Utk permainan lainnya seperti main tanah,main dg alat2 yg ada tersedia disekitar ato yg dibeli oleh orgtua. Benar2 puas. Sehingga saat malam tiba, setelah usai makan malam, maka kami tidur dg sangat sangat pulas. Sebenarnya, setelah beberapa hari kami mendiami rumah itu, ada beberapa tetangga yg cerita2 tentang rumah tua kami. Cerita2 ngeri yg membuat bulu kuduk meremang. Tapi anehnya, kami tak merasakan apa2 selama mendiami rumah tsb. Memang sih, hari pertama memasuki rumah, papah sakit,disusul adik2ku.lalu mama. Tapi kupikir itu krn lelah aja. Lelah bebenah menata rumah,memperbaiki & membersihkan rumah yg memang udah tahunan nga dihuni. Hanya aku yg ga jatuh sakit. Walaupun aku juga lelah membantu,tapi hatiku senang. Tinggal dirumah tsb dg hutan belukarnya membuatku damai. Aku punya tempat menönton binatang2 kecil liar beraksi. Bahkan aku pernah ternganga berjam2 saat mengintip proses makannya si ular, saat melahap seekor katak yg 3kali besarnya dari tubuh si ular. Wow! Aku ngeri campur takjub. Kala itu kusadari, ular tak perlu mengunyah mangsanya,tapi menelannya bulat2. Kurasa, cerita2 tentang rumah tua kami yg berhantu itu hny isapan jempol. Halusinasi para tetangga yg ketakutan pd keangkeran rumah yg umurnya puluhan tahun itu. ¤¤¤¤ Cerita2 tentang keangkeran rumah itu antara lain : ada suara2 teriakan, riuh tawa, tanggisan ato gumam ga jelas. Ada suara rantai yg di seret dilantai. Ada suara bantingan pintu ato jeritan panjang kesakitan. Kadang muncul bayangan2 di halaman depan/ teras muka ato belakang rumah. Ato jendela2 yg terbuka, lalu muncul wajah2 ga jelas di jendela. Sementara bila terang siang datang,tak ada satupun jendela yg terbuka. Dan byk lagi cerita seram lainnya. Sehingga byk penduduk yg enggan melintas jalan dpn rumah bila gelap menjelang. Ato kalopun harus lewat juga, mereka akan bergegas & tdk akan pernah menoleh ke arah rumah. Setelah kami menghuni rumah tsb, maka sudut2 rumah terang benerang. Papa memasang bola lampu dg watt besar. Sehingga cahaya lampu menerangi utuh sosok rumah tsb. Tapi kata orang2, dlm cahaya terang, malah membuat rumah bertambah angker & mengerikan! Lalu papa merubah cat rumah tsb menjadi biru cerah dg bingkai2 putih. Aku merasa, bangunan itu tampak lebih indah. Namun cerita yg berkembang tetap mengerikan. Bahkan ada beberapa tetangga yg memandang kami dg aneh. Tatapan takut ato apalah? Pikiran polosku ga bisa membaca maksud org2 tsb. ( bersambung deh. Capek ngetik)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar