PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proyek
Perekonomian di Sidoarjo belakangan ini terus berkembang seiring dengan berkembangnya perekonomian Kota Surabaya (karena wilayah Sidoarjo berbatasan langsung dengan kota terbesar kedua di Indonesia tersebut). Dengan letaknya yang strategis, wilayah Sidoarjo memiliki potensi dalam hal perekonomian khususnya perdagangan. Hal ini merupakan salah satu pemicu para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya di seluruh wilayah Sidoarjo. Guna mendukung hal tersebut maka banyak sekali dibangun rumah-toko (ruko).
Di samping itu pembangunan Ruko Palm Royal yang terletak di Jalan Raden Patah Sidoarjo adalah salah satu upaya untuk merevitalisasi lahan perkotaan. Sehingga lahan di sini yang dulunya mati diharapkan sekarang dapat hidup dan berfungsi dengan baik untuk memberikan citra tersendiri bagi kawasan ini.
1.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1) Ruko ini dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (pelaku bisnis) yang memerlukan akan perluasan /pengembangan usahanya baik itu di bidang perdagangan maupun jasa.
2) Dibangun untuk tujuan revitalisasi lahan perkotaan sehingga lahan proyek yang dulunya kurang bermanfaat, sekarang ini dapat bermanfaat dengan baik. Sehingga dapat mamenuhi target yang diinginkan oleh pemilik proyek.
Sasaran
Ditujukan untuk para pelaku bisnis tingkat menengah ke atas untuk pengembangan/perluasan usahanya.
1.3. Batasan Proyek
1.4. Sistematika Pembahasan
Pembahasan laporan Kerja Praktek ini disusun menjadi 6 (enam) bab/bagian pembahasan, sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang uraian umum proyek yang meliputi latar belakang proyek, maksud dan tujuan, batasan, dan sistematika pembahasan.
Bab II Tinjauan Umum
Berisi tentang uraian umum konsultan perencana dan konsultan pengawas yang meliputi tugas dan kewajiban, syarat, tata kerja, dan cara konsultan perencana mendapatkan proyek.
Bab III Tinjauan Khusus
Berisi tentang uraian konsultan perencana dan konsultan pengawas,tempat di mana kami melakukan kerja praktek. Selain itu membahas tentang data-data umum proyek.
Bab IV Analisa Aspek-Aspek Perancangan Dalam Proyek
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perancangan dan perencanaan sebuah bangunan sehingga tercapai unsur kenyamanan pemakai bangunan dan masyarakat di sekitar bangunan.
Bab V Mekanisme Pelaksanaan Proyek
Bab ini menjelaskan tentang tata kerja praktek konsultan dalam menjalankan batas pokoknya, khususnya terhadap proyek tempat kerja praktek. Tata kerja yang dijelaskan adalah hal-hal yang menjadi hasil dari pengamatan selama melaksanakan kerja praktek. Tata kerja yang dijelaskan adalah perbandingan terhadap tinjauan proyek yang sesungguhnya. Mekanisme pelaksanaan proyek yang dibahas meliputi aspek administrasi maupun pelaksanaan lapangan.
Bab VI Kesimpulan Dan Saran
Berisi tentang kesimpulan dan saran menunjukkan adanya temuan dan masukan penting tentang proses perencanaan proyek.
TINJAUAN UMUM
1. Alur Perencanaan Proyek
1.1. Konsultan Perencanaan
Bila ditinjau secara umum suatu perencanaan yang baik harus dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan apa, mengapa, di mana, kapan, siapa, dan bagaimana terhadap suatu proyek yang akan menjadi objek perencanaan.
Ada tiga perencanaan, antara lain :
1. Perencanaan adalah memilih.
2. Perencanaan adalah memikirkan secara mendetail untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.
3. Perencanaan adalah menetapkan sasaran dan menjabarkan cara untuk mencapai sasaran tersebut.
1.2. Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang Konsultan Perencana
1.3. Syarat Sebagai Konsultan Perencana
1.4. Tata Kerja Konsultan Perencana
Memberikan pedoman kerja untuk menjabarkan lebih lanjut menjadi suatu konsep dasar untuk ditransformasikan menjadi gambar rencana skematik, di mana pada tahap ini sudah dipikirkan tentang masalah arsitektural, struktural, utilitas, dan lain-lain. Pada tahap konsep dasar yang sebelumnya telah didahului oleh feasibility study dan juga masalah lokasi yang strategis.
Setelah tahap konsep dasar disetujui, maka dibuatlah RAB oleh tim estimasi, mengenai jenis arsitektural dan strukturalnya, kemudian dibuatlah preliminary design. Sementara itu detail bangunan dan segala alternatif yang terbaik dapat dirancang dan dipilih.
1.5. Hubungan Kerja Antar Pihak
Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan perencana dilakukan secara tertulis. Seperti yang tercantum dalam surat perjanjian pekerjaan perancangan yang dibuat sesudahnya. Berisi antara lain :
a. Hari dan tanggal perjanjian pekerjaan perencanaan dilakukan.
b.Kedudukan pemberian tugas dan perencana.
c. Macam dan ruang lingkup pekerjaan.
d. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan.
e. Peraturan-peraturan yang dijadikan landasan dalam pembayaran.
f. Sanksi yang diberikan atas keterlibatan antara pemberi tugas dan perencana.
g. Cara penyelesaian apabila terjadi kesalahan antara pemberi tugas dengan konsultan perencana.
1.6. Pihak-Pihak yang Terlibat Pada Pekerjaan Perencanaan
1.7. Cara Konsultan Perencana Mendapatkan Proyek
1.8. Kerangka Acuan Kerja (TOR)
Kerangka Acuan Kerja (TOR) merupakan pedoman persyaratan dan acuan pekerjaan perencanaan atau perancangan suatu proyek pembangunan. TOR berfungsi sebagai pegangan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan proyek ini khususnya bagi konsultan perencana agar design yang dihasilkan sesuai dengan tujuan utama yang diadakan proyek tersebut. Hal-hal yang terdapat di dalam TOR antara lain :
Ø Data dan informasi penting sebagai masukan.
Ø Ketentuan khusus mengenai sasaran atau objektif.
Ø Kriteria.
Ø Batasan / constrain.
Ø Keluaran yang harus dipenuhi.
2. Konsultan Pengawas
Yang di maksud dengan konsultan pengawas adalah badan yang ditunjuk oleh pemimpin proyek setelah melalui seleksi konsultan dengan mengajukan usulan kerja, melakukan tugas dan tanggung jawab seperti yang telah dituangkan dalam kontrak atau perjanjian kerja pengawasan dan bertanggung jawab kepada pimpinan proyek.
2.1. Hak,Kewajiban, dan Wewenang Konsultan Pengawas
2.2. Lingkup Pekerjaan Konsultan Pengawas
2.3. Pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan
Pelaksanaan pengawasan pekerjaan pada suatu proyek adalah sebagai berikut :
1. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju pencapaian volume.
2. Mengawasi pekerjaan serta produknya.
3. Mengawasi ketepatan waktu dan biaya konstruksi.
4. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan permasalahan yang timbul selama pekerjaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat di lapangan secara berkala.
6. Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-kekurangan dan cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.
7. Mengkoordinasi pengadaan dua set gambar sesuai dengan pelaksanaan di lapangan yang disiapkan oleh kontraktor.
Selanjutnya tentang tinjauan umum suatu pelaksanaan proyek yang meliputi :
1. Pengertian proyek.
2. Pendanaan proyek.
3. Tahapan pelaksanaan proyek.
4. Pihak yang terkait dalam proyek.
5. Manajemen konstruksi.
6. Kontraktor / pelaksana.
7. Pengawasan.
3. Penyusunan RKS dalam Proyek
Penyusunan rencana kerja dan syarat (RKS) merupakan penjelasan tertulis perencanaan secara keseluruhan yang meliputi :
a. Keterangan mengenai pekerjaan.
b. Keterangan mengenai pemberian tugas.
c. Keterangan mengenai perancang.
d. Keterangan mengenai pengawas bangunan.
4. Peran Serta Mahasiswa dalam Proyek
gabung facebook zabidin13@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar